17
Okt

Bernilainya Waktu dalam Menuntut Ilmu

Nilai waktu dalam menuntut ilmu sangatlah besar karena waktu adalah aset paling berharga yang tidak bisa kembali, dan kewajiban menuntut ilmu berlaku sepanjang hayat. Oleh karena itu, waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk belajar dan tidak dihabiskan untuk hal yang sia-sia, baik saat masih muda maupun tua, di rumah, sekolah, pesantren atau di mana pun.

Waspadalah dari menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang membahayakan atau hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebab, hari-hari itu bagaikan  kehidupan kita. Apabila satu hari berlalu, hilanglah sebagian dari kehidupan kita. Bersungguh-sungguhlah dalam mengatur waktu dan menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat.

Di antara bentuk memanfaatkan waktu adalah bersegera menuntut ilmu di masa muda karena masa ini adalah masa yang penuh kekuatan, semangat, dan tekad yang kuat. Imam Ibnu Jama’ah mengatakan, “Ia bersegera (menuntut ilmu) memanfaatkan masa mudanya dan seluruh waktu dari umurnya untuk memperoleh ilmu. Ia tidak tergoyahkan dengan tipuan angan-angan kosong dan menunda-nunda karena setiap jam dari umurnya akan berlalu dan itu mesti terjadi serta takkan pernah kembali”.

Inilah, sesungguhnya para pendahulu kita yang shalih adalah orang yang paling bersemangat dalam memanfaatkan waktunya. Mereka tidak menyia-nyia-kannya pada apa yang tidak membawa manfaat. Mereka tidak mencurahkannya pada apa yang tidak mendatangkan keuntungan di belakangnya. Sebaliknya, mereka menghabiskan waktunya untuk berjuang di jalan Allah Ta’ala, mereka pun menyibukkan dirinya dengan menuntut ilmu, melakukan amalan sunnah, bertasbih, beristighfar, mengajar, dan amal-amal ketaatan lainnya.

Mengapa waktu sangat bernilai untuk menuntut ilmu

Aset tak terganti: Waktu adalah kehidupan yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat, dan satu-satunya aset yang tidak bisa diganti atau dikembalikan. Kehilangan waktu berarti kehilangan kesempatan untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat.

Kewajiban seumur hidup: Menuntut ilmu adalah kewajiban yang hukumnya fardu ‘ain (wajib bagi setiap individu), mulai dari ayunan hingga liang lahat, tanpa mengenal batas usia atau waktu.

Mencegah kerugian: Menghabiskan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat akan menyebabkan kerugian. Sama seperti orang sakit yang merugi kehilangan kesehatan, orang yang menyia-nyiakan waktu juga akan merugi karena tidak memanfaatkan karunia Allah dengan optimal.

Cara memaksimalkan waktu untuk menuntut ilmu

Manfaatkan setiap kesempatan: Gunakan setiap waktu luang, baik di rumah maupun di luar rumah, untuk belajar, membaca, menghafal, atau mengulang pelajaran.

Beberapa waktu dinilai lebih efektif untuk belajar dan menghafal, seperti waktu sahur, waktu antara Pilih waktu terbaik untuk belajar: magrib dan isya, atau ketika pikiran jernih dan lapar, bukan saat mengantuk atau kenyang.

Jadikan ilmu prioritas: Seorang penuntut ilmu sejati menjadikan ilmu sebagai prioritas utama dan selalu membawanya ke mana pun pergi, termasuk saat berjalan, duduk, atau bahkan sebelum tidur.

Lakukan hal produktif: Sisihkan waktu untuk hal-hal positif dan bermanfaat, serta hindari aktivitas yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Dalam kitab Alala karya KH. Mustoa Bisri yang menjelaskan bahwa dalam bait/syairnya:

“ Bukankah termasuk kerugian bila malam-malam berlalu tanpa kita manfaatkan tapi menghabiskan umur ”

Waktu adalah pedangmu bila kamu tidak menggunakannya dengan baik maka waktu akan memenggal lehermu dalam kehinaan. Waktu adalah modal hidup manusia bila tidak di manfaatkan dengan baik maka kita akan mengalami kerugian dalam hidup, oleh karena itu Nabi SAW bersabda :

“Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan sejelek-jelek kalian adalah yang panjang umurnya dan jelek amalnya”

Sabda Nabi SAW ini, berhubungan dengan orang-orang yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik, digunakan untuk beribadah dan hal-hal positif maka dia menjadi orang yang baik, dan orang-orang yang tidak bisa memanfaatkan waktunya. Waktunya digunakan untuk hal-hal yang sia-sia, mengejar kesenangan diri dan kemaksiatan maka dia menjadi orang yang terjelek, senada dengan ini ada sebuah ungkapan yang banyak orang menganggapnya sabda nabi padahal tidak tercantum dalam kitab hadis manapun :

Barang siapa hari ini lebih baik dari kemarin maka dia orang beruntung, dan barang siapa hari ini lebih buruk dari kemarin maka dia orang yang bangkrut, dan barang siapa hari ini sama dengan kemarin maka dia orang yang merugi

Dari ungkapan di atas ini sangat jelas bahwa kita tidak boleh menyia- nyiakan waktu kita, apalagi kita yang sedang belajar, waktu bagi kita adalah mutiara yang tak ternilai harganya. bila kata orang-orang materilais waktu adalah uang maka bagi pelajar waktu adalah ilmu.

Marilah kita maksimalkan waktu untuk mendapatkan ilmu semaksimal yang bisa kita dapatkan, jangan sampai kita nanti menyesal bahwa kita kurang bisa memanfaatkan waktu, karena penyesalan ini sudah banyak terbukti dari mereka yang tidak bisa memanfaatkan waktu ketika mudanya.

===============================

////////////

Al Husna Mayong, mengelola :

KB IT – TK IT – SD IT – SMP IQ – SMA IQ – TPQ – Ponpes Tahfidh Qur’an – Majlis Ta’lim – Al Husna Mabrur – Al Husna Mart – LAZISNA – MADINA.

////////////

Siapkan Infaq terbaikmu Untuk PEMBANGUNAN MASJID BESAR AL HUSNA Ke :
🏦 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
🏧 224001000848561
🏦 Bank Negara Indonesia (BNI)
🏧 1544613546
A/N: PANITIA PEMBANGUNAN MASJID AL HUSNA

Salurkan juga Infaq Untuk Dakwah MEDIA AL HUSNA Ke :
🏦 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
🏧 Rek. No. 2240-01-006409-53-5
🏢 a/n. MEDIA AL HUSNA
) Konfirmasi Transfer: wa.me/6289621050552

////////////

Youtube : New Al Husna Official
Facebook : YP3 Al Husna Mayong Jepara
Email : yp3alhusna@gmail.com
Website : www.alhusnainternational.sch.id

////////////

———————————————————