19
Nov

Ananda Faridatut Daiyah, Perjuangan Yatim Menjadi Penghafal Al Qur’an

 

Perjuangan anak yatim untuk menjadi hafidz Al-Qur’an adalah perjalanan luar biasa yang memerlukan ketekunan dan dukungan dari keluarga. Anak-anak yatim sering menghadapi tantangan besar dalam belajar, mulai dari keterbatasan finansial hingga kurangnya akses ke pendidikan yang memadai. Namun, dengan semangat dan dedikasi, banyak dari mereka yang mampu mengatasi rintangan ini dan mencapai impian mereka.

Dukungan keluarga, lembaga pendidikan dan orang-orang terdekat, sangat penting dalam menyemangati dan memberi bimbingan kepada anak-anak. Kesuksesan anak yatim yang menjadi hafidz inspiratif menjadi bukti bahwa latar belakang bukan penghalang untuk mencapai cita-cita.

 

 

Pendidikan agama yang baik juga memberikan landasan yang kokoh bagi mereka, serta manfaat luar biasa dari menghafal Al-Qur’an, seperti meningkatkan disiplin, memperkuat iman, dan membawa ketenangan jiwa. Dengan bantuan dan perhatian yang tepat, anak-anak yatim tidak hanya dapat menjadi hafidz, tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat, menandakan bahwa harapan dan potensi terus ada untuk setiap anak, tanpa terkecuali.

Seperti halnya dengan Ananda Faridatut Daiyah putri dari Almarhum Bapak Muhammad Mardli dan Ibu Muslihah, lahir di desa Banyudono Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang sudah dari kelas 5 Sekolah Dasar menjadi seorang Yatim.

Datang dari Kota Rembang ke Pondok Pesantren Al Husna Internasional Mayong Jepara duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, tak berlangsung lama Ananda Faridatut Daiyah menghatamkan hafalan Al Qur’an Pada kelas 8 SMP dan baru tanggal 11-13 November kemaring Ia mengikuti Simaan Kubro dan lulus dengan hasil Mumtaz oleh Abah KH. Akhmad Mundhoffar, AH., M.Pd. selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Husna Internasional Mayong Jepara.

 

 

Memiliki anak yang hafidz Al-Quran adalah impian banyak orang tua Muslim. Anak yang menghafal Al-Quran tidak hanya membawa kebanggaan bagi keluarga, tetapi juga memiliki berbagai manfaat yang sangat berharga.

Anak yang hafidz Al-Quran membawa keberkahan bagi orang tua dan keluarganya. Dalam banyak hadis, Rasulullah Muhammad SAW menyebutkan bahwa mengajarkan dan menghafalkan Al-Quran adalah salah satu amal jariyah yang takkan putus pahala-nya. Dengan memiliki anak hafidz, orang tua dapat berharap mendapat pahala yang berkelanjutan bahkan setelah mereka tiada.

Dengan demikian apa yang sudah bisa dicapai Ananda Faridatut Daiyah dapat memberi manfaat terbaik kepada orang tuanya baik di dunia maupun di akhirat serta bisa menjadi teladan bagi teman-teman dan lingkungan sekitarnya.

 

 

Keteladanan ini dapat menginspirasi orang lain untuk mendekatkan diri kepada Al-Quran, meningkatkan minat untuk belajar agama, serta melahirkan generasi yang cinta ilmu dan Al-Quran.

 

 

 

////////////

Al Husna Mayong, mengelola : KBIT – TK IT – SD IT – SMP IQ – SMA IQ – TPQ – Ponpes Tahfidh Qur’an – Majlis Ta’lim – Al Husna Mabrur – Al Husna Mart – LAZISNA – MADINA.

///////////

Siapkan Infaq terbaikmu Untuk PEMBANGUNAN MASJID BESAR AL HUSNA Ke :
🏦 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
🏧 224001000848561
🏦 Bank Negara Indonesia (BNI)
🏧 1544613546
A/N: PANITIA PEMBANGUNAN MASJID AL HUSNA

Salurkan juga Infaq Untuk Dakwah MEDIA AL HUSNA Ke :
🏦 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
🏧 Rek. No. 2240-01-006409-53-5
🏒 a/n. MEDIA AL HUSNA
πŸ€Ήβ€β™‚οΈ Konfirmasi Transfer: wa.me/6289621050552

//////////

Youtube : New Al Husna Official
Facebook : YP3 Al Husna Mayong Jepara
Email : yp3alhusnagmail@gmail.com
Wibsite : www.alhusnainternasional.sch.id

///////////