10
Jan

Bab Huruf Dhad dan Huruf Zha`

 

باب الضاد والظاء

… وَالضَّادَ بِاسْتِطَالَةٍ وَمَخْرَجِ ۞ مَيِّزْ مِنَ الظَّاءِ وَكُلُّهَا تَجِي

Dan huruf Dhad dengan sifat Istithalah-nya bedakanlah dengan huruf Zha dalam mengucapkan keduanya. Karena sebagian pembaca Al-Quran tidak bisa membedakan keduanya. Bahkan, karena sulitnya mengucapkan huruf Dhad, begitu banyak orang yang menggantinya –selain dengan huruf Zha- juga kadang menggantinya dengan Zay, Dal, atau Shad yang tercampur dengan Zay. Begitu pula huruf Zha, mesti jelas jangan sampai tercampur dengan suara selain huruf Zha, seperti Dzal, Zay, atau selainnya. Dan seluruh huruf Zha dalam Al-Quran terdapat pada kalimat berikut:

 

… في الظَّعْنِ ظِلَّ الظُهْرِ عُظْمِ الْحِفْظِ ۞ أَيْقَظْ وَانْظُرْ عَظْمِ ظَهْرِ اللَّفْظِ

 

Pada kata (الظَّعْنِ) artinya rihlah/ berjalan, terdapat pada satu tempat yakni QS.

An-Nahl 16:80. Pada kata (الظِـلُّ) artinya naungan, terdapat pada 22 tempat,

Di antaranya QS. Al-Baqarah 2:57 Kata (الظُهْـرِ) artinya zhuhur (siang hari), terdapat pada 2 tempat, di antaranya Qs. An-Nuur 24:58 [َوَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ]. Kata (الُعُظْمُ) artinya besar/ dahsyat.

 

Terdapat pada 103 tempat, di antaranya QS. Al-Baqarah, 2:7 [وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ]. Kata (الْحِفْـظِ) artinya menjaga, terdapat pada 42 tempat, salah satunya QS. Al-Baqarah, 2: 238 [َحَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ].

 

 

Kata (أيْقِـظْ) artinya bangun/ terjaga. Terdapat pada satu tempat yakni QS. Al-Kahfi 18:18 [وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا].

Kata (الإنظار) artinya penangguhan, terdapat pada 20 tempat, di antaranya QS. Al-Baqarah 2:162 [َلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ].

Kata (َالعَظْم ) artinya

tulang, terdapat pada 15 tempat, di antaranya QS. Al-Baqarah, 2: 259 [وَانظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا].

Kata (الظَهْـرِ) artinya punggung, terdapat pada 16 tempat, salah satunya QS. Al-

Baqarah, 2: 101 [َوَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ]. Kata (اللَّـفْـظ) artinya lafazh (ucapan), terdapat pada satu tempat yakni QS. Qaaf, 50:18 [مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ ]

 

 

… ظَاهِرْ لَظَى شُوَاظِ كَظْمٍ ظَلَمَا ۞ أُغْلُظْ ظَلامَ ظُفْرٍ انْتَظِرْ ظَمَا

 

Kata (َظَاهِرَ) artinya zhahir (fisik), terdapat pada banyak tempat dalam Al-Quran, salah satunya QS. Al-An’aam, 6: 120 [وَذَرُوا ظَاهِرَ الْإِثْمِ وَبَاطِنَهُ]. Kata (لَظَـى) artinya api yang menyala-nyala, terdapat pada 2 tempat, salah satunya QS. Al-Ma’arij, 70: 15 [كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ].

Kata (شُـوَاظُ) nyala/ kobaran, terdapat pada satu tempat yakni QS. Ar-Rahman, 55:35 [يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ]. Kata (كَـظْـمٍ) artinya menahan, terdapat pada 6 tempat, salah satunya QS. Ali ‘Imran, 3:134 [وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ].

Kata (الظلم) artinya zhalim, terdapat pada 288 tempat, di antaranya QS. Al-Baqarah, 2: 35 [وَلَا تَقْرَبَا هَـٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ].

 

Kata (الغلظ) artinya kasar/ keras, terdapat pada 13 tempat, di antaranya QS. Ali ‘Imran, 3: 159 [ْوَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ ].

Kata (الظلَام), artinya kegelapan, terdapat pada 26 tempat, di antaranya QS. Al-Baqarah, 2: 17 [َوَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَّا يُبْصِرُونَ].

Kata (ْظفر) artinya kuku/ cakar, terdapat pada satu tempat, yakni QS. Al-An’am, 6: 146 [وَعَلَى الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ ]. Kata [الإنتظار] artinya menanti/ menunggu, terdapat pada 26 tempat, di antaranya QS. AL-Baqarah, 2: 210 [هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّـهُ].

Kata (َالظمأ) artinya haus, terdapat pada 3 tempat, di antaranya QS. At-Tawbah, 9:120 [لَا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلَا نَصَبٌ].

 

 

… أَظْفَرَ ظَنَّاً كَيْفَ جَا وَعَظْ سِوَى ۞ عِضِينَ ظَلَّ النَّحْلُ زُخْرُفٍ سَوَا

 

Kata (الظفَر ) artinya kemenangan, terdapat pada satu tempat, yakni QS. Al-Fath, 48: 24 [ْمِن بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ].

Kata (الظن), artinya prasangka (bagaimana pun bentuknya dalam Al-Quran), terdapat pada 69 tempat, di antaranya, QS. Al-Ahzaab, 33:10 [وَتَظُنُّونَ بِاللَّـهِ الظُّنُونَا]. Kata (َالوَعْظ) artinya nasihat, terdapat pada 24 tempat, di antaranya QS. Al-Baqarah, 2: 66 [وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ ] kecuali kata (عِضِيْن). QS. Al-Hijr, 15: 91 Dibaca dengan “Dhad”.

 

Kata (َّظل), artinya menjadi, terdapat pada 9 tempat, di antaranya pada An-Nahl (58) dan Az-Zukhruuf (17) [ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ],

 

… وَظَلْتُ ظَلْتُمْ وَبِرُومٍ ظَلُّوا ۞ كَالْحِجُرِ ظَلَّتْ شُعَرَا نَظَلُّ

 

Dan juga pada bentuk-bentuk berikut:

Kata (ْظَـلَّـتْ) pada QS. Thaaha (97) [ ظلت عليه عاكفا]. Kata (ْظَلْـتُـمْ) pada QS. Al-Waaqi’ah (65) [فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ]. Dan pada QS. Ar-Ruum (51)dengan bentuk (لَّظَلُّوا مِن بَعْدِهِ يَكْفُرُونَ] juga pada QS. Al-Hijr (14) [ُ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ]. Dan dengan bentuk (ظلَّت) pada QS. Asy-Syu’ara (4) [َ فَظَلَّتْ أَعْنَاقُهُمْ لَهَا خَاضِعِينَ] dan bentuk (ََنَظَلُ) pada ayat (71) [ فَنَظَلُّ لَهَا عَاكِفِينَ]

 

 

… يَظْلَلْنَ مَحْظُورَاً مَعَ المُحْتَظِر ۞ وَكُنْتَ فَظَّاً وَجَمِيعٍ النَّظَرِ

 

Dan dengan bentuk (َيَظْلَلْـنَ) pada QS. Asy-Syuura (33) [فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِ]

 

Kata (الحظر) artinya terhalang, terdapat pada satu tempat, yakni QS. Al-Isra, 17:20 [وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا]. Kata (مَحْظُورًا), artinya pohon dan duri-duri kering yang dijadikan kandang binatang, terdapat pada satu tempat, yakni QS. Al-Qamar (31) [فَكَانُوا كَهَشِيمِ الْمُحْتَظِرِ ]. Kata [ظا] terdapat pada Ali ‘Imran (159) [وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ]. Dan seluruh kata (النَّظر) yang artinya menyaksikan, terdapat pada 86 tempat, di antaranya QS. Al-Baqarah, 2:50 [وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ]

 

… إِلاَّ بِوَيْلٌ هَلْ و أَولَى نَاضِرَهْ ۞ وَالْغَيْظِ لاَ الرَّعْدِ وَهُودٍ قَاصِرَهْ

 

Kecuali pada: “Waylun” (QS. Al-Muthaffifiin) [نَضْرَةَ النَعِيْم],“Hal” (QS. Al-Insaan)

[وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا]. Dan awal pada kata (نَّاضِرَةٌ) dalam QS. Al-Qiyaamah [ وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ], semuanya dibaca dengan “Dhad”.

 

Kata (الْغَيْـظُ) artinya marah/ dengki, terdapat pada 11 tempat, salah satunya QS. Ali ‘Imran, 3:119 [عَضُّواْ عَلَيْكُمُ الانامل مِنَ الغيظ ] selain pada: QS. Ar-Ra’du (8) [وَمَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ] dan QS. Huud (44) [ُوَغِيضَ الْمَاءُ]. Maka keduanya dibaca dengan “Dhad”.

 

… وَالْحَظُّ لاَ الْحَضُّ عَلَى الطَّعَامِ ۞ وَفي ضَنِينٍ الْخلاَفُ سَامِي

 

Dan semua al-hazhzhu (الْحَـظُّ) yang artinya balasan, terdapat pada 7 tempat, salah satunya QS. Ali ‘Imraan, 3: 176 [يُرِيدُ اللَّهُ أَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا فِي الْآخِرَةِ]. Semuanya dengan Zha kecuali jika disandingkan dengan (ٱلطعَام), yakni pada kalimat berikut: [وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ] QS. Al-Fajr ayat 18, Al-Haaqqah 34, dan Al-Maa’uun 3, semuanya dengan Dhad.

 

Dan pada kata (بِضَنِـيْـنٍ) pada QS. At-Takwir terjadi perbedaan pendapat di antara para Qurra’ (ahli tajwid), apakah dengan Dhad atau Zha.

 

Huruf dhad itu bersifat Istitholah. Maka harus di bedakan dengan huruf zha` dalam pengucapan keduanya. Bahkan karena sulitnya mengucapkan huruf dhod, banyak yang menggantinya dengan huruf Zay atau huruf dal. Begitu pula dengan huruf Zha`, harus jelas. Jangan sampai tercampur dengan suara selain huruf Zha` seperti huruf dzal zay atau yang lainnya..

Semoga Allah mudahkan kita dalam belajar dan mengamalkan Ilmu kita,

Semoga selalu dapat ridho Allah SWT. Aamiiin