24
Apr

Mengapa Anak – Anak Kita Harus Mondok?

 

Di era digital ini, anak-anak sudah terpapar dengan teknologi yang canggih, seperti smartphone dan tablet. Namun, paparan teknologi yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, seperti kurangnya interaksi sosial, kurangnya aktivitas fisik, dan kurangnya konsentrasi. Oleh karena itu, mondok di pesantren dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini.

Mondok di pesantren telah menjadi tradisi yang panjang di Indonesia, terutama bagi anak-anak yang ingin memperdalam ilmu agama. Namun, di era digital ini, mondok di pesantren juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak-anak yang terlalu sibuk dengan HP.

 

 

Dampak Negatif HP
Dampak negatif HP yang nyata dalam kehidupan anak-anak adalah:

– Kecanduan game online yang dapat menyebabkan anak-anak menjadi kurang aktif dan kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
– Paparan konten yang tidak pantas, seperti kekerasan, pornografi, dan ujaran kebencian, yang dapat mempengaruhi mental dan emosi anak-anak.
– Cyberbullying yang dapat menyebabkan anak-anak merasa takut, cemas, dan tidak percaya diri.
– Kurangnya waktu tidur yang dapat menyebabkan anak-anak menjadi lelah, kurang konsentrasi, dan kurang produktif.

Menurut Dr. Ir. KH. Didin Hafidhuddin, MSc, seorang ahli pendidikan dan pendiri Dompet Dhuafa, “Anak-anak yang terlalu sibuk dengan HP dapat mengalami dampak negatif pada perkembangan mereka, seperti kurangnya interaksi sosial, kurangnya aktivitas fisik, dan kurangnya konsentrasi.”

Banyak kasus anak-anak yang terlalu sibuk dengan HP, sehingga mereka kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar, kurang melakukan aktivitas fisik, dan kurang konsentrasi dalam belajar.

– Kasus anak laki-laki berusia 12 tahun di Jakarta yang mengalami kecanduan game online sehingga harus dirawat di rumah sakit jiwa. Anak tersebut menghabiskan waktu lebih dari 12 jam sehari untuk bermain game online dan mengalami gejala-gejala seperti agresif, cemas, dan depresi ketika tidak dapat bermain game.
– Kasus anak perempuan berusia 10 tahun di Bandung yang mengalami kecanduan media sosial sehingga mengalami gangguan emosi dan mental. Anak tersebut menghabiskan waktu lebih dari 6 jam sehari untuk menggunakan media sosial dan mengalami gejala-gejala seperti harga diri rendah, cemas, dan depresi.
– Kasus anak laki-laki berusia 14 tahun di Surabaya yang mengalami kecanduan game online sehingga mengalami gangguan fisik dan mental. Anak tersebut menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk bermain game online dan mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, sakit mata, dan gangguan tidur.

 

 

 

– Menurut Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, sebanyak 54,68% populasi Indonesia menggunakan internet, dengan pengguna terbesar di usia 13-18 tahun sebesar 75,50%.
– Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2020 melaporkan bahwa sekitar 71,3% anak usia sekolah memiliki gadget dan memainkannya dalam waktu lama sehari, dengan 55% di antaranya menghabiskan waktu bermain game online maupun offline.
– Lembaga Perlindungan Anak telah menangani 17 kasus anak kecanduan gadget sejak 2013, sementara Komisi Nasional Perlindungan Anak telah menangani 42 kasus sejak 2016.
– Di Jawa Barat, lebih dari 118 anak yang kecanduan gadget dan game online harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa.

Mondok di pesantren dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Berikut beberapa alasan mengapa anak dianjurkan untuk mondok:

– Meningkatkan kemampuan sosial: Mondok di pesantren dapat membantu anak-anak meningkatkan kemampuan sosial mereka, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan memecahkan masalah.
– Meningkatkan kemampuan fisik: Mondok di pesantren juga dapat membantu anak-anak meningkatkan kemampuan fisik mereka, seperti kemampuan berolahraga, kemampuan bermain, dan kemampuan melakukan aktivitas fisik lainnya.
– Meningkatkan kemampuan akademis: Mondok di pesantren juga dapat membantu anak-anak meningkatkan kemampuan akademis mereka, seperti kemampuan membaca, kemampuan menulis, dan kemampuan berhitung.

 

 

Kegiatan di Pondok Pesantren
Pondok pesantren sering memiliki aturan ketat terkait penggunaan gadget, yang dapat membantu anak-anak untuk lebih fokus pada kegiatan belajar dan ibadah. Selain itu, suasana pondok yang lebih kondusif untuk belajar dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dapat membantu anak-anak untuk mengalihkan perhatian mereka dari gadget.

Di pondok pesantren, anak-anak dapat melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat, seperti:

– Belajar ilmu agama dan Al-Qur’an
– Berolahraga dan bermain
– Mengembangkan kemampuan sosial dan komunikasi
– Melakukan aktivitas fisik dan outdoor
– Mengikuti kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan

 

Mondok di pesantren dapat memberikan banyak manfaat bagi anak-anak, seperti meningkatkan kemampuan sosial, meningkatkan kemampuan fisik, meningkatkan kemampuan akademis, mengembangkan karakter yang baik, dan meningkatkan kesadaran agama.

Oleh karena itu, kita sebagai orang tua dan pendidik harus mempertimbangkan untuk mengirimkan anak-anak kita ke pesantren untuk mondok. Mondok di pesantren dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak-anak yang terlalu sibuk dengan HP.

 

 

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS. At-Tahrim: 6). Ayat

ini menunjukkan bahwa kita sebagai orang tua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mendidik anak-anak kita agar mereka menjadi orang yang baik dan beriman.

Mondok di pesantren dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak-anak yang terlalu sibuk dengan HP. Mondok di pesantren dapat membantu anak-anak meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan fisik, kemampuan akademis, mengembangkan karakter yang baik, dan meningkatkan kesadaran agama. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua dan pendidik harus mempertimbangkan untuk mengirimkan anak-anak kita ke pesantren untuk mondok.

 

 

Bagi orang tua yang ingin mengirimkan anak-anaknya ke pesantren untuk mondok, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti memilih pesantren yang tepat, mempersiapkan anak-anak untuk mondok, dan memantau perkembangan anak-anak selama mondok

 

 

 

 

 

 

===============================

////////////

Informasi Penerimaan Santri Baru T.P. 2025-2026 :

SMAIQ SMAIQ KLIK DISINI

SMPIQ SMPIQ KLIK DISINI

SD IT Tahfidz SDIT Tahfidz KLIK DISINI

SD IT Reguler SDIT Tahfidz KLIK DISINI

KB IT – TK IT SDIT Tahfidz KLIK DISINI

////////////

Al Husna Mayong, mengelola :

KB IT – TK IT – SD IT – SMP IQ – SMA IQ – TPQ – Ponpes Tahfidh Qur’an – Majlis Ta’lim – Al Husna Mabrur – Al Husna Mart – LAZISNA – MADINA.

////////////

Siapkan Infaq terbaikmu Untuk PEMBANGUNAN MASJID BESAR AL HUSNA Ke :
🏦 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
🏧 224001000848561
🏦 Bank Negara Indonesia (BNI)
🏧 1544613546
A/N: PANITIA PEMBANGUNAN MASJID AL HUSNA

Salurkan juga Infaq Untuk Dakwah MEDIA AL HUSNA Ke :
🏦 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
🏧 Rek. No. 2240-01-006409-53-5
🏢 a/n. MEDIA AL HUSNA
) Konfirmasi Transfer: wa.me/6289621050552

////////////

Youtube : New Al Husna Official
Facebook : YP3 Al Husna Mayong Jepara
Email : yp3alhusna@gmail.com
Website : www.alhusnainternational.sch.id

////////////

———————————————————