
Mim dan Nun Tasydid dan Mim Sukun
Mim dan Nun Tasydid dan Mim Sukun
باب الميم والنون المشددتين والميم الساكنة
وأَظْهِـرِ الغُنَّـةَ مِـنْ نُــونٍ وَمِــنْ *** مِـيْـمٍ إِذَا مَــا شُــدِّدَا وَأَخْـفِـيَـنْ
الْمِـيْـمَ إِنْ تَسْـكُـنْ بِغُـنَّـةٍ لَــدَى *** بَـاءٍ عَلَـى المُخْتَـارِ مِـنْ أَهْــلِ الأدَا
وَأظْهِرَنْهَـا عِـنْـدَ بَـاقِـي الاحْـرُفِ *** وَاحْـذَرْ لَـدَى وَاوٍ وَفَــا أنْ تَخْتَـفِـي
INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU AL HUSNA INTERNASIONAL KLIK DI SINI !!!
- Dan jelaskanlah sifat ghunnah yang ada pada huruf Nun dan Mim saat keduanya bertasydid, karena pada saat keduanya berada pada posisi tasydid, maka mereka berada pada tingkatan ghunnah yang paling sempurna. Lalu, samarkanlah (ikhfa-kan)…
- Huruf Mim yang sukun disertai ghunnah saat berhadapan dengan huruf Ba, menurut pendapat yang terpilih di kalangan para Ulama Ahli Qiraah.
- Kemudian jelaskanlah Mim sukun saat berhadapan dengan sisa hurufnya (selain Ba dan Mim), serta berhati-hatilah jangan sampai menyamarkan suara Mim sukun saat berhadapan dengan Wawu dan Fa karena dekat dan kesamaan makhrajnya.
INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU AL HUSNA INTERNASIONAL KLIK DI SINI !!!
Hukum Tanwin dan Nun Sukun
باب حكم التنوين والنون الساكنة
وَحُـكْـمُ تَنْـوِيْـنٍ وَنُـونٍ يُـلْـفَـى *** إِظْـهَـارٌ ادْغَــامٌ وَقَـلْـبٌ إخْـفَــا
فَعِنْـدَ حَـرْفِ الحَلْـقِ أَظْهِـرْ وَادَّغِـمْ *** فِـي الـلاَّمِ وَالــرَّا لاَ بِغُـنَّـةٍ لَــزِمْ
وَأَدْغِـمَـنْ بِغُـنَّـةٍ فِـي يُـومِــنُ *** إِلاَّ بِكِـلْـمَـةٍ كَـدُنْـيَـا عَـنْـوَنُــوا
وَالقَلْـبُ عِـنْـدَ الـبَـا بِغُـنَّـةٍ كَـذَا *** لاخْفَـا لَـدَى بَاقِـي الحُـرُوفِ أُخِــذَا
- Dan hukum Tanwin dan Nun sukun itu ada empat, yakni izh-har (dibaca jelas huruf Nun-nya), idgham (huruf Nun melebur ke huruf setelahnya), qalb (huruf Nun berubah ke huruf Mim), dan ikhfa (huruf Nun disamarkan dan lidah sudah bersiap-siap
mengucapkan huruf setelahnya).
- Dan bila Nun sukun bertemu dengan huruf-huruf halq, yakni huruf-huruf yang keluar dari makhraj al-halq (Hamzah, Ha, ‘Ain, Ha, Ghain, dan Kha), maka jelaskanlah huruf Nun-nya. Lalu idgham-kanlah bila Nun sukun bertemu dengan huruf Lam dan Ra, yakni suara huruf Nun dianggap tidak ada dan langsung dibaca huruf Lam dan Ra dengan bertasydid serta wajib tanpa menyisakan ghunnah saat membacanya. Ini merupakan bacaan pada riwayat Imam Hafsh jalur Syathibiyyah.
- Dan idgham-kanlah huruf Nun sukun dengan disertai sifat ghunnah saat membacanya bila bertemu dengan huruf “yuuminu” (Ya, Wawu, Mim, dan Nun). Kecuali bila pertemuan kedua huruf tersebut berada pada satu kata, seperti kata “Dun- ya” dan yang semisalnya, sepert “Qin-wan”, “Shin-wan”, dan “Bun-yan”. Semuanya mesti dibaca dengan jelas (disebut dengan istilah izh-har muthlaq).
- Dan ubahlah huruf Nun menjadi huruf Mim (Qalb) saat bertemu dengan huruf Ba disertai ghunnah saat membacanya. Lalu ikhfa-kan (samarkanlah) huruf Nun saat bertemu dengan sisa huruf selain izh-har, idgham, dan qalb.
Semoga bermanfaat terjemah kitab Matan Al imam Ibnul Jazariy dalam Kitab Matan Al Jazariyah, semoga kita termasuk orang yg di ridhoi Allah SWT, dan di beri kemudahan di segala urusan.
Aamiin…
INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU AL HUSNA INTERNASIONAL KLIK DI SINI !!!
0 comments