13
Mar

Wuquf (Berhenti) dan Ibtida’ (Memulai)

 

Wuquf (Berhenti) dan Ibtida’ (Memulai)

 

باب معرفة الوقوف

 

وَبَـعْـدَ تَـجْـوِيْـدِكَ لِلْـحُـرُوفِ *** لاَبُــدَّ مِــنْ مَعْـرِفَـةِ الْـوُقُــوفِ

وَالابْـتِــدَاءِ وَهْــيَ تُـقْـسَـمُ إِذَنْ *** ثَـلاَثَـةً تَــامٌ وَكَـــافٍ وَحَـسَــنْ

وَهْـيَ لِمَـا تَـمَّ فَــإنْ لَـمْ يُـوجَـدِ *** تَعَـلُـقٌ أَوْ كَــانَ مَعْـنًـى فَابْـتَـدي

فَالتَّـامُ فَالْكَـافِـي وَلَفْـظًـا فَامْنَعَـنْ *** إِلاَّ رُؤُوسَ الآيِ جَـــوِّزْ فَالْـحَـسَـنْ

وَغَـيْـرُ مَـا تَـمَّ قَبِـيْـحٌ وَلَــهُ *** يُـوْقَـفُ مُضْـطَـرًّا وَيُـبْـدَا32 قَبْـلَـهُ

وَلَيْسَ فِي الْقُرْآنِ مِـنْ وَقْـفٍ وَجَـبَ *** وَلاَ حَـرَامٌ غَيْـرَ35 مَــا لَــهُ سَـبَـبْ

 

  1. Dan setelah engkau memahami kaidah-kaidah dan praktik dalam tajwidul huruf (bab makhraj sampai mad). Maka selanjutnya engkau mesti memahami kaidah-kaidah waqaf (tata cara berhenti) dalam membaca Al-Quran, karena kesempurnaan membaca Al-Quran adalah “tajwiidul huruuf wa ma’rifatul wuquuf”.

 

  1. Dan juga memahami tata cara ibtida` (memulai bacaan) dalam membaca Al-Quran. Hukum waqaf dan ibtida terbagi menjadi tiga: taam (sempurna), kaaf (cukup), dan hasan (baik).

 

  1. Dan apabila engkau berhenti pada kata yang susunan kalimatnya telah sempurna. Baik itu: tidak ada hubungan lafazh dan makna dengan kata setelahnya atau terdapat hubungan makna dengan kata setelahnya namun tidak terdapat hubungan lafazh, maka mulailah bacaan (ibtida`) dari kata setelahnya.

 

  1. Berhenti pada kata yang tidak memiliki hubungan lafazh dan makna dengan kata setelahnya disebut waqaf taam. Sedangkan berhenti pada kata yang memiliki hubungan makna namun tidak memiliki hubungan lafazh dengan kata setelahnya disebut waqaf kaaf.

 

Adapun bila engkau berhenti pada kata yang memiliki hubungan lafazh dan makna, maka janganlah engkau ibtida` pada kata setelahnya. Kecuali bila engkau berhenti di akhir ayat, walaupun masih memiliki hubungan lafazh dan makna dengan ayat setelahnya, namun engkau boleh langsung ibtida` pada awal ayat, tanpa mengulangi kata yang ada pada akhir ayat sebelumnya. Karena berhenti pada setiap akhir ayat merupakan kebaikan (waqaf hasan).

 

  1. Apabila engkau berhenti pada kata yang belum sempurna lafazh atau maknanya dengan sengaja, maka itu adalah waqaf qabih, yakni cara berhenti yang buruk. Kecuali bila berhenti karena darurat, seperti kehabisan nafas atau bersin, maka hal tersebut diperbolehkan. Lalu, engkau memilih beberapa kata sebelumnya untuk ibtida` agar tidak merusak makna, sehingga maksud dan tujuan ayat tersebut tercapai.

 

  1. Dan permasalahan waqaf dan ibtida’ dalam Al-Quran ini tidak ada yang hukumnya wajib atau haram selama tidak ada sebabnya. Bila ada sebab sebagaimana yang telah dijelaskan, yakni berkaitan dengan hubungan lafazh dan makna, lalu mengakibatkan makna ayat berubah, maka hukumnya bisa jatuh menjadi makruh, haram, atau bahkan kufur.

 

Informasi Penerimaan Santri Baru : KLIK DISINI

 

////////////

Al Husna Mayong, mengelola : KBIT – TK IT – SD IT – SMP IQ – SMA IQ – TPQ – Ponpes Tahfidh Qur’an – Majlis Ta’lim – Al Husna Mabrur – Al Husna Mart – LAZISNA – MADINA.

///////////

Siapkan Infaq terbaikmu Untuk PEMBANGUNAN MASJID BESAR AL HUSNA Ke :
🏦 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
🏧 224001000848561
🏦 Bank Negara Indonesia (BNI)
🏧 1544613546
A/N: PANITIA PEMBANGUNAN MASJID AL HUSNA

Salurkan juga Infaq Untuk Dakwah MEDIA AL HUSNA Ke :
🏦 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
🏧 Rek. No. 2240-01-006409-53-5
🏢 a/n. MEDIA AL HUSNA
🤹‍♂️ Konfirmasi Transfer: wa.me/6289621050552

//////////

Youtube : New Al Husna Official
Facebook : YP3 Al Husna Mayong Jepara
Email : yp3alhusnagmail@gmail.com
Wibsite : www.alhusnainternational.sch.id

///////////

Sekeretariat : Gg. Gapura Alhusna RT.o2/o3, Pelemkerep, Kec. Mayong Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59465

///////////

Informasi Penerimaan Santri Baru : KLIK DISINI